Tiada kata selain Subhanallah, betapa indahnya karyaMu
ini, mana mungkin ada makhluk yang bisa membuat seperti ini.
Angin yang berhembus turun dari
bukit, lebih menusuk ketika pukul 12.00 malam. Hanya terasa mungkin inilah
periode yang sudah dibuat dengan segala keteraturannya.
Engkau tempatkan tanaman-tanaman
khusus yang bisa tumbuh dengan baik diatas gunung sana. Tanaman yang mempunyai
daun tebal dan kaku. Pun bunga yang Engkau ciptakan menjadi kekhasan sendiri
apalagi kalau bukan bunga edelweiss yang dikenal sebagai bunga abadi. Oh indahnya
…..
Engkau pun menempatkan
batu-batuan yang khusus sebagai ornament yang tak seorang ahli lanskap pun
melakukannya. Warna batu, turunan dan tanjakan Engkau ciptakan sedemikian rupa.
Engkau ciptakan puncak gunung itu
sebagai tempat idaman kami melepas lelah dengan menikmati keindahan tiada
duanya. Engkau mendekatkan kami keawan. Engkau menampilan ekosistem alam yang
berbeda.
Engkau memperlihatkan kami bahwa dibalik tantangan menaiki puncak ada
keindahanMu. Pun Engkau menunjukan kami untuk menggapai surgaMu yang penuh
keindahan itu perlu usaha usaha juga, tak segampang menuruni bukit.
Gunung yang Engkau belah, Engkau
goreskan karya indahMu untuk membuat kami semakin percaya bahwa Engkaulah Maha
Agung.
Air yang Engkau alirkan keatas
gunung itu, Engkaupun buat beda. Ia dingin. Ia segar. Ia bersih. Ia jernih. Sungguh
mana lagi yang dapat kami ragukan atas keberadaanMu.
Jalan yang Engkau buat tak pernah
lurus. Engkau menunjukan kepada kami bahwa hidup pun tak akan lurus. Kadang butuh
usaha yang tinggi untuk menggapainya. Kadang santai sambil menikmati sekitar. Kadang
cepat sambil menuruni jalan. Yah…memang Engkau banyak memberikan ilmu dari
ciptaan-ciptaanMu agar kami berpikir.
Ditulis di Brebes
6-9-2014
Pukul 2.42
RN.Zulkarnaen